Showing posts with label muhasabah. Show all posts
Showing posts with label muhasabah. Show all posts

May 4, 2012

Kisah Musa dalam surah an-Nazi'at

bismilLahirRahmanirRahim

Kehidupan sebagai mahasiswa tak boleh lari dari buku. Namun kadangkala terasa muak (err, sebenarnya malas) juga kalau setiap masa dok baca buku atau buka website berkaitan medic sahaja (padahal tak pernah atau amat jarang sekali..bosan tu alasan sahaja).
Sekarang blok hematologi dan onkologi, blok yang bagi aku, okla sebab aku suka patologi klinik (suka lab, teori kurang..just like mikrobiologi). Besok skill lab bedah dasar, aku belum tidur lagi, padahal esok ujiannya jam 7.30.  Kang tak tersedar bagaimana? Okeh, sebelum tidur terasa nak post sumthing dari koleksi draft (pastinya setelah dicut-pasted beberapa bahagian dimasukkan ke blog lain..(sebab takut ada yang anggap ia offensive as it related with ulama terkenal Syeikh Said Ramadhan al-Bouty.
 Baiklah, berbalik kepada bosan. So, bila dah macam tu, kecenderungan pasti berubah, kan? Kecenderungan lebih kepada politik tanah air dan tafsir dalam 2-3 minggu terakhir ini. Hmm, terasa mahu share something yang dibaca, mengenai kisah Musa 'alaihissalam dalam surah an-Nazi'at.

Surah an-Nazi'at adalah surah Makkiyyah. Seperti surah2 lain dalam juzuk 'amma ini, surah ini turut menekankan prinsip aqidah dengan fokus kepada yaumul qiamah (dalam surah ini disebut thommah al-kubra).


Dalam surah ini ada kisah mengenai Musa 'alaihissalam yang diperintahkan mendatangi Firaun yang melampaui batas dan tirani (tagha = transgress or tyrant) untuk mengajaknya bertaubat. Dalam syafwatuttafasir disebutkan bahwa Musa 'alaihissalam berbicara dengan lembut terhadap Firaun yang mana hal ini senada dengan ayat 44 surah Thaha (20:44). Pertanyaan yang ditanyakan adakah mahu menyucikan diri? Musa menawarkan untuk menunjukinya ke jalan lurus agar timbul dalam hatinya kelak rasa kehambaan dan takut terhadap Allah. Musa bahkan menunjukkan mukjizat (ayat al-kubra) berupa tongkat dan tangan yang bercahaya (7:106-108) Namun Firaun membantah malah menyatakan bahwa dialah rabb al-a'la. Dalam tafsir ibn kathir dan syafwatuttafasir, menurut riwayat dari Ibn Abbas dan Mujahid, disebutkan bahwa Allah memberi masa 40 tahun kepada Firaun setelah ucapannya yang pertama bahwa dialah Ilah (28: 38). Namun Firaun membantah dan membangkang, lantas Allah menyeksanya dan hal tersebut menjadi pengajaran bagi ummat terkemudian.

Dalam tafsir Fi Zilal (ebook) disebutkan, "Neither tyranny nor transgression should be allowed to take place or be left unchecked. They lead to corruption and to what displeases God. So God [limitless is He in His glory] selects one of His noble servants and charges him with the task of trying to put an end to them. The
instructions given to this noble servant require him to go to a tyrant in an attempt to turn him away from his erring ways, so that he has no excuse should God decide to exact His retribution." 

Membaca kisah Mesir, Firaun dan nabi Musa 'alaihissalam mengingatkan aku mengenai Syria, Bashar al-Assad, Syeikh Said Ramadhan al-Buty dan Yusuf al-Qaradhawi. Berita mengenai ada tentera yang memaksa orang menyebut tiada tuhan selain bashar al-asad walau tidak diketahui kesahihannya namun ia tetap menjadikan aku teringat..


p/s: Awal2 surah berkaitan malaikat pencabut nyawa (walau ada khilaf sebab ada mufassirin yang tafsirkan sebagai bintang tapi bukan itu isunya) dan sangkakala. Aku suka pendekatan Syed Qutb dalam tafsir Fi Zilal di mana beliau tidak berlarut-larut dalam membahaskan perbezaan pandangan mengenai tafsiran ayat tapi lebih mengarah ke aspek bahasa yang menekankan dan menggambarkan betapa besar ancaman dari Allah berupa ingatan bahwa malaikat itu taat, sangkakala itu pasti dan kebenaran kebangkitan.  Tak terdaya rasanya nak tulis di sini bagaimana Syed Qutb gambarkan mengenai ayat2 tersebut, paling2 pun mungkin boleh copy paste dari ebook. Tapi rasanya lebih baik baca sendiri dalam tafsir Fi Zilal.

p/ss: Teringat mengenai virus2, ada yang mengatakan ia bermula sebagai bentuk azab dari Allah kepada orang2 tertentu yang sangat zalim dan dari mereka virus2 itu merebak. Contohnya tentera bergajah Abrahah yang dimusnahkan dengan hijarah min sijjil, ada yang mengatakan itu hanyalah jenis benda dan boleh jadi ia suatu virus yang memusnahkan hingga jadilah mereka, disebabkan virus2 itu, umpama daun dimakan ulat,  dan begitu juga kaum Nabi2 terdahulu, apa yang al-Qur'an gambarkan terjadi kepada mereka dilihat dari sudut gejala klinis infeksi virus yang fatal (contoh: umpama mendengar teriakan keras dll). Mereka mendasarkan keadaan umat2 itu dengan kesan virus itu jika menyerang dalam jumlah yang masif. Sejauh mana kebenarannya, itu aku tak tahu. Untuk tahu kenalah periksa dan kaji sendiri..

salah silapku sila betulkan
walLahu a'lam

Feb 7, 2012

Jadi Manusia Bermanfaat

bismilLahirRahmanirRahim

Ilmu jika tidak dimanfaatkan dan diamal/dipraktikkan maka apakah gunanya?
Jadilah insan bermanfaat.
Dengan mempelajari ilmu kedoktoran dan memanfaatkannya di jalan yang betul insyaAllah akan ada kebaikan yang banyak yang dapat kita peroleh. Namun peliharalah niat. Ikhlaskan niat kerana Allah. Fastabiqul khairat. (Jadikan setiap amal kita sebagai saham akhirat =)
Usahalah untuk memberi kerana tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang dibawah namun ingat juga,  tidak dapat memberi melainkan orang yang punya sesuatu untuk memberi. Jadi apa yang kita mampu beri? Usahalah semampu mungkin untuk mampu memberi semampu mungkin. Optimumkan fungsi dan potensi diri.


"Barangsiapa yang meringankan bagi seorang mu'min satu kesusahan di dunia niscaya Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat, barangsiapa yang mempermudah kesulitan orang sedang kesulitan niscaya Allah akan mempermudah kesulitannya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah akan selalu membantu seorang hamba selama hamba tersebut membantu saudaranya"
(Petikan hadis ke-36 hadis Arbain li Imam Nawawi - sahih)

Bekerjalah dan mudahkan untuk orang lain, jangan susahkan. Dalam muamalat mahupun dakwah kita dituntut untuk memudahkan urusan manusia lainnya selagi urusan itu bukanlah urusan yang bertentangan dengan syariat.


Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Thabrani dan Daruquthni)
source: eramuslim

Jadilah manusia yang bermanfaat. Tingkatkan potensi dan fungsi diri untuk menjadi insan yang bermanfaat buat manusia lain. Selain bidang kedoktoran, tidak salah kita mencuba bidang lain juga demi menambah nilai tambah dan fungsi manfaat kepada orang lain.



Dari Abu Hurairah radhialLahu 'anhu, ia berkata rasululLah sallalLahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap persendian seseorang harus dikeluarkan sedekahnya setiap hari mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kenderaannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kenderaannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan solat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah"

(Hadis Arbain li imam Nawawi no 26 - sahih)
source tambahan: rumaysho

 Alangkah mudahnya sedekah itu. Setiap perbuatan baik adalah sedekah. Jika kelak kita bekerja sebagai doktor, cabang kebajikan itu terbuka luas untuk kita gunakan. Cuma adakah kita akan benar2 menggunakan profesi untuk kebajikan dan sedekah atau tidak, itu kembali kepada niat masing2.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam banyak keadaan kita merasa diri begitu lemah dan serba kekurangan. Janganlah merasa lemah kerana kita adalah yang terbaik jika kita beriman dan tiada yang kekal di dunia ini (ali imran ayat 139-141) (asy-syarh) sebaliknya teruslah berusaha dan bekerja
dan sungguhpun jika kita merasa lemah, janganlah kita terperangkap tipu daya syaitan hingga menghina diri sendiri (penciptaan) sedangkan hal ini adalah dilarang sebagaimana dalam hadis2 berikut:

Dari Aisyah radhialLahu anha bahwa rasululLah sallalLahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah seorang di antara kalian berkata "sungguh jelek diriku (penciptaan)", tapi katakanlah "sungguh hina diriku (sifat)"
(Adabul Mufrad no. 802 - sahih)

Dari Ayah Abu Umamah radhialLahu 'anhu katanya bahwa rasululLah sallalLahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan seseorang di antara kalian berkata "sungguh jelek diriku" tapi katakanlah "sungguh hina diriku".
(Adabul Mufrad no 803 - sahih)
link ini no 809,810


Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika mengantuk salah seorang dari kamu dalam mengerjakan shalat hendaklah ia tidur sehingga hilang rasa kantuknya. Sesungguhnya jika seseorang mengerjakan shalat dengan mengantuk, jangan-jangan ia akan membaca istighfar lalu mengigau mengumpat dirinya sendiri.”
(HR Bukhari dan Muslim)
source: abizakii nombor 48

Jika dalam keadaan sedang solat pun kita dituntut berhenti dan berehat agar tidak termengeji, termengutuk diri sendiri, apatah lagi dalam keadaan luar solat, lebih2 lagi kita perlu perhati apa yang kita ucap dalam doa kita. Sebaiknya, jika doa ma'thur ada dan bersesuaian dengan doa yang kita ingin pinta, maka bacalah doa ma'thur, itu lebih baik.



p/s: Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Tawakkallah hanya kepada Allah kerana hanya Dia lah pelindung satu2nya.
p/ss: Iman yazid wa yanqis tapi try our best to not let our guard down
p/sss: Jadilah insan yang berbakti dan janganlah merasa lemah kerana kita adalah sebaik-baik makhluq (al-bayyinah ayat 7) dan sebaik-baik manusia (ali imran ayat 110) jika kita beriman, bertaqwa, berbuat kebajikan dan beramal soleh serta melakukan amar ma'ruf nahi munkar. Justeru islah nafsak wad'u ghairak!!--------------------------------------------------------------------------------------

WalLahu a'lam
Salah silapku sila betulkan